Keterangan Gambar : Sekretaris Dinas PU Pengairan Banyuwangi Riza Al Fahrobi.
Banyuwangi – Selain menjaga konservasi sumber mata air,
Dinas PU Pengairan Banyuwangi juga ikut terlibat dalam pengembangan sektor
wisata. Utamanya di kawasan sumber daya air (SDA).
Senyampang dengan kegiatan konservasi ini, dinas menyelaraskan
fungsi tersbut agar memiliki nilai estetika atau asas kemanfaatan untuk wisata.
Kawasan-kawasan yang berada di sumber mata air seperti Wisata
Jopuro yang berlokasi di Dusun Jopuro, Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah, ini
disupport DPU Pengairan hingga jadi Kawasan wisata eksotis.
Dinas PU Pengairan juga mengintervensi kehadiran wisata
pemandian di Kawasan Sumber Blimbing, Desa Tamansari, Kecamatan Licin.
Kawasan Sumber Blimbing sendiri masih sangat asri dengan
dikelilingi pohon-pohon besar dan rindang. Selain itu juga terdapat banyak
rerumpunan bambu yang membuat suasana semakin sejuk.
“Kita harapkan itu bisa menjadi embrio untuk wisata dengan
keanekaragaman Botani yang luar biasa, tumbuh-tumbuhan di sana itu sungguh luar
biasa,” ungkap Riza.
Riza menyebut, di Kawasan destinasi wisata ini DPU Pengairan
telah melengkapi dengan sarana air bersih, termasuk toilet dan musala.
Harapannya, destinasi yang dikelola oleh masyarakat sekitar
ini juga ingin mengajak wisatawan agar menjaga kebersihan.
“Sanitasi juga bersih, serta tidak meninggalkan aspek
ibadahnya. Jadi tidak ada halangan ketika orang kesana, alasan tidak ada tempat
solat, dan lain sebagainya," cetus dia.
Selain itu, tambah Riza, sektor pariwisata memiliki potensi
besar untuk meningkatkan perekonomian lokal dan kesejahteraan masyarakat.
"Kami berkomitmen untuk mendukung pengembangan
pariwisata dengan menyediakan infrastruktur yang memadai, termasuk pengelolaan
air yang baik, yang merupakan elemen penting dalam menciptakan destinasi wisata
yang menarik dan nyaman bagi wisatawan," tandasnya.