BANYUWANGI - Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Permukiman (PU-CKPP) Banyuwangi menjadi garda terdepan dalam mewujudkan pemanfaatan ruang di Kawasan Glagah dan Giri. Langkah ini diambil melalui implementasi Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 8 Tahun 2023 tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Glagah dan Giri untuk periode 2023-2043.

M. Yanuar Bramuda, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, mengungkapkan apresiasinya terhadap upaya nyata Dinas PU CKPP dalam merealisasikan RDTR tersebut. "Realisasi peraturan ini secara langsung mampu mengurangi dampak pembangunan besar-besaran, sehingga keberlanjutan persawahan di kawasan tersebut dapat terjaga, sementara tetap menjadi kawasan pariwisata yang berkelanjutan," ujar Bramuda.

Suyanto Waspo Tondo Wicaksono, Pelaksana Tugas Kepala Dinas PU-CKPP, menjelaskan bahwa penyerahan bibit tanaman sebanyak 5.000 ini adalah tindak lanjut dari Perbup RDTR. "Pemkab Banyuwangi memberikan bantuan bibit tanaman sebagai langkah konkrit dalam mewujudkan ketentuan RDTR," kata Bayu Hadiyanto, Kepala Bidang Penataan Ruang.

Penataan ruang khusus untuk Kawasan Glagah dan Giri sebagai lingkungan berkelanjutan menjadi fokus utama realisasi RDTR ini. Bayu menambahkan bahwa tujuannya adalah menjadikan kawasan Glagah dan Giri sebagai destinasi wisata perdesaan yang berdaya saing, berkualitas, dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan komitmen untuk menjaga persentase Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebesar 30 persen.

Teguh Eko Rahadi, Kepala Desa Tamansuruh, mengapresiasi bantuan bibit tanaman dari Dinas PU CKPP. Baginya, bantuan ini tidak hanya memberikan dampak ekonomis, tetapi juga memberikan kontribusi pada kelestarian ekosistem dan perkembangan pariwisata di desanya.

Dengan implementasi Perbup Nomor 08 Tahun 2023, Dinas PU-CKPP Banyuwangi menunjukkan komitmen kuat dalam mewujudkan penataan ruang yang berkelanjutan dan membangun pariwisata perdesaan yang berdaya saing.